Cara Keluar Dari Group Wa Atau Whatsapp

Jika kemaren saya telah memposting sebuah artikel perihal cara keluar dari akun WhatsApp atau WA, pada kesempatan kali ini saya akan mencoba untuk menciptakan sebuah artikel yang judulnya hampir menyerupai dengan yang kemaren yaitu Cara Keluar Dari Group WhatsApp.

Jika kita perhatikan sejenak kedua judul diatas, mungkin diantara kalian ada yang akan terkecoh oleh kedua kalimat tersebut. Karena susunan kata-katanya atau yang lebih dikenal dengan istilah "kalimat", memang keduanya hampir sama. Hanya saja yang membedakan dari kedua judul tersebut terletak pada kata "Akun" dan "Group".

Jadi, bagi para pengunjung yang kurang terbiasa dalam membaca sebuah artikel-artikel tertentu akan menerka bahwa itu yaitu judul yang sama yang di tulis ulang oleh si pemilik blog. Padahal pada kenyataannya anggapan menyerupai itu tidaklah benar.

Oke mari kita kembali ke pembahasan yang bersama-sama yaitu cara keluar dari group Whatsapp.

WhatsApp yaitu salah satu aplikasi messenger yang memiliki basic dan fungsi yang hampir menyerupai dengan BlackBerry Messenger (BBM).

Dikutip dari situs Wikipedia.org, WhatsApp awalnya di buat untuk pengguna iPhone. Namun seiring dengan perkembagannya, Aplikasi WhatsApp sendiri secara sedikit demi sedikit merengsek ke smartphone-smartphone lain menyerupai platform Android, BlackBerry, Windows Phone dan Symbian. Bahkan juga sanggup di saluran melalui Perangkat Computer atau Laptop.

Dengan supportnya di banyak sekali perangkat tersebut tentu menciptakan WhatsApp menjadi salah satu platform Intant Messaging yang paling banyak diminati di seluruh dunia dan tidak terkecuali di negara-negara berkembang menyerupai Indonesia. Di Indonesia sendiri bukan hanya para Nettizen saja yang suka akan aplikasi buatan Jan Koum ini, melainkan para ibu-ibu atau bapak-bapak yang masih awampun (bidang internet) juga ikut-ikutan menciptakan akunnya.

Selain dari itu, alasan yang paling mayoritas kenapa WhatsApp tersebut sanggup di banjiri atau di sukai oleh para pengguna yang notabe masih newbie di bidang internet, tentu disebakan alasannya yaitu cara pembuatan akunnya sangat simpel dan tidak bikin ribet bagi calon member yang ingin mendaftarkan diri. Cukup bermodalkan nomor ponsel yang masih aktif beserta nomor instruksi negaranya, maka orang yang bersangkutan sudah memenuhi syarat untuk menjadi seorang member dari whatsapp itu sendiri. Dan seketika itu juga akun sudah siap dipakai untuk berkomunikasi dengan member-member yang lain serta bergabung dengan group-group tertentu.

Beda halnya dengan platform instant messenging menyerupai BlackBerry dan semacamnya, untuk menjadi member atau anggota dari aplikasi yang bersangkutan, calon pengguna harus memasukkan email yang masih valid untuk mendapat akunnya. Itu sudah menjadi syarat atau ketentuan mutlak dan tidak sanggup di tawar lagi oleh calon member untuk mendapat sebuah PIN (Personal Identification Number).

Sehingga orang-orang tertentu yang kebetulan masih belum memiliki akun email akan mengurungkan niatnya untuk  membuat akun BBM tersebut. Dan terpaksa harus di skip dulu sambil menunggu pemberian orang lain semoga sesegera mungkin menyebarkan emailnya. (Hehehe kalau ibu-ibu mana sanggup buat email sendiri).

Nah kalau di WhatsApp kan untuk mendapat sebuah PIN nya tidak harus gitu, cukup memasukkan nomor hp yang masih aktif, maka PINnya eksklusif aktif dan siap di share ke orang lain atau invite teman. Yang terpenting pada ketika melaksanakan pendaftaran tidak ada gangguan. Selain dari itu, kombinasi PIN dan fungsinya tidak sama dengan PIN yang didapat dari BlackBerry.

Karena kalau PIN BlackBerry hanya berfungsi sebagai menginvite sahabat saja sedangkan untuk login (masuk) ke akun, PIN tersebut tidak sanggup di gunakan (berfungsi). Adapun PIN yang berasal dari WhatsApp, selain sanggup dipakai untuk menginvite teman, PIN tersebut juga sanggup dipakai sebagai kunci saluran (login) ke akun yang telah dibentuk tadi. ( Ya iyalah wong PIN WhatsApp tersebut sebanarnya nomor ponsel yang telah di daftarkan sebelumnya itu,ya terperinci bisa).

Selain dari itu pula, keunggulan dari aplikasi WhatsApp itu sendiri yaitu adanya fitur group yang memungkin pengguna untuk lebih leluasa berinteraksi dengan para member-member lainnya. Sehingga pengguna sanggup mengetahui seputar informasi yang ada didalam group tersebut sesuai dengan nichenya masing-masing.

Group-group yang ada di WhatsApp sendiri sama halnya dengan group yang terdapat di jejaring sosial Facebook. Misalnya menyerupai group Komunitas, Alumni, Tutorial Blog, Tutorial Internet Gratis, Tentang Agama, dan lain sebagainya. Intinya dari kedua group tersebut meskipun berbeda platform memiliki fungsi dan tujuan yang sama.

Hanya saja jikalau mengikuti group WA meskipun anggota dari group tadi tidak ikut berkomentar di salah satu postingan yang diterbitkan oleh si admint, mereka juga mendapat notifikasi pemberitahuan dari group yang di ikutinya tersebut. Sehingga menciptakan sebagian dari para member merasa bosan mendapat pemberitahuan yang bertubi-tubi muncul di atas bar.

Meskipun bergabung dengan sebuah group itu sanggup di bilang  menyenangkan, lama-lama bosen juga kan kalau diatas kafe yang ada di ponsel kita itu selalu muncul pemberitahuan terus!!! Bisa-bisa sound system dan batrai dari gadget yang kita gunakan tersebut bakalan meledak nantinya. " Awas merconnnn...!!! Tuuutttt...!" Ya ilah, itu mah bukan bunyi petasan gan tapi bunyinya k3entut "

Iya terkadang ketika kita bergabung dengan group-group tertentu (banyak anggotanya) yang kebetulan sangat aktif dalam membahas hal-hal yang sudah menjadi topik/niche dari group itu sendiri sanggup menjadikan banyaknya notifikasi pemberitahuan yang  bermunculan di atas bar. Sehingga dengan banyaknya notifikasi tersebut sanggup menjadikan kinerja perangkat (multitasking) menjadi lemah.

Semakin banyak notifikasi yang masuk, maka semakin banyak pula data yang tersimpan di dalam aplikasi WhatsApp. Jika data semakin menumpuk, tentu aplikasi tersebut akan banyak makan RAM atau Memory Internal.

Dengan alasan menyerupai itu, ada sebagian member yang berniat untuk keluar dari group yang di ikutinya tersebut. Namun hal itu tidak semua anggota tahu cara (jalan) keluarnya. Iya ada sebagian yang masih resah bagaimana caranya semoga akun miliknya tersebut tidak terikat lagi dengan group-group yang dianggap membosankan itu tadi.

Maka dari itu, untuk membantu teman-teman yang kebetulan masih resah atau alasannya yaitu memang tidak tahu sama sekali bagaimana cara keluar dari group yang bersangkutan, saya sebagai penulis dari blog kampungan yang serba berserakan ini (.com), tetapkan untuk menyebarkan tutorialnya melalui artikel yang sedang kalian baca ini. Tujuannya tidak lain yaitu semoga teman-teman yang lain yang masih belum tahu caranya sanggup menemukan jalan keluarnya. Sehingga apa yang perkara selama ini sanggup teratasi.

Berikut langkah-langkahnya semoga kita sanggup keluar dari salah satu group yang kita ikuti.

1). Pertama buka aplikasi WA atau WhatsApp.

2). Kemudian pada halaman Chatting, cari group yang ingin kalian tendang.

3). Setelah ketemu nama groupnya, silahkan tekan agak usang sampai tercentang.

4). Kemudian pilih titik tiga yang ada di pojok kanan atas. Lalu pilih "Keluar Dari Group".

Nah pada langkah ini kalian sanggup menentukan apakah ingin keluar hanya sementara atau selamanya.

Jika ingin keluar yang sifatnya sementara, kalian sanggup memilihnya " Bisukan Saja" dan pilih waktu yang sudah tersedia disana. Misalnya 8 Jam, 1 Minggu atau 1 Tahun.

Namun apabila kalian ingin keluar secara permanent selama-lama usang lama lamanya, kalian sanggup menentukan "Keluar".

5). Selesai.

Dengan selesainya step by step diatas, maka simpulan pulalah artikel yang berserakan yang sedang saya tulis kali ini. Semoga dengan membaca serta adanya artikel yang sangat sederhana ini sanggup membantu teman-teman yang masih belum tahu cara keluar dari group yang di ikutinya.

Akhir Tulisan untuk kalian semua tanpa terkecuali, Wassalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh! Amin

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Cara Keluar Dari Group Wa Atau Whatsapp"

Post a Comment