Asmin Mitra - Internet gratis yang lagi booming ketika ini tidak terlepas dari pengaruhnya sebuah akun yang dinamakan dengan akun SSH. Tanpa akun ssh kemungkinan besar kesempurnaan dari internet gratis rasanya kurang komplit bagi para sobat gretongan. Karena akun ssh sendiri ialah salah satu komponen penting yang sangat di butuhkan biar mereka dapat mengakses internet secara gratis tanpa ada kendala sedikitpun.
Sehingga dengan adanya akun ssh yang masih fresh dan yang berkualitas kecepatan atau speed internetnya semakin wusss. Bahkan kecepatannya melebihi kecepatan internet yang berbayar (harga paket murahan).
Kehadirannya akun ssh tersebut memang benar-benar mempunyai kelebihan tersendiri di dalam dunia gretongan. Sudah terbukti kalau aplikasi gretongan yang support dengan akun ssh kecepatan atau speed internetnya lebih tinggi daripada aplikasi gretongan yang tidak di support dengan akun ssh.
Sebut saja aplikasi-aplikasi gretongan handler yang tidak di dukung dengan akun ssh menyerupai aplikasi HTTP Injector handler, VPN Handler, Psipphon Pro, UC Browser Mini Handler dan lain-lain meski sama-sama dapat menunjukkan saluran internet secara gratis namun koneksinya sangat lemot bin lelet.
Jika mau di bandingkan dengan aplikasi gretongan yang support dengan akun ssh, tentu speednya sangat jauh perbandingannya. Bahkan kecepatannya dapat mencapai 5-10 kali lipat . Tentu hal menyerupai ini sudah tidak sesuai dengan jiwa para sobat gretongan yang sudah terbiasa menikmati internet gratisan memakai akun ssh.
Maka dari itu, tidak heran kalau para master yang sudah usang berkecimpung di dunia gretongan lebih menentukan aplikasi gretongan yang support akun ssh dari pada aplikasi handler meski harus bersusah payah dulu untuk menciptakan akun sshnya.
Namun meskipun akun ssh sendiri sudah tidak gila lagi di dengar di pendengaran kita, ternyata masih banyak para pecinta internet gratisan yang gres masuk ke dunia gretongan yang belum tahu kalau username akun ssh (host) tersebut dapat di ganti atau di ubah menjadi sebuah IP (Internet Protocol).
Jadi, username (host) dari akun ssh yang awalnya berupa susunan aksara atau kata dapat di ganti menjadi sebuah instruksi numerik yang terdiri dari beberapa bit.
Sebagai teladan contohnya kita menciptakan akun ssh di fastssh.com, maka kita akan mendapat akun ssh yang mempunyai username atau host sg7.serverip.co. Nah kalau host atau username akun ssh tersebut kita convert untuk dijadikan IP (Internet Protocol), maka nanti akhirnya akan menjadi kumpulan angkan menyerupai ini 128.243.119.70.
Nah kombinasi angka inilah yang di namakan IP (internet protocol). Makara ketika kita mengakses internet memakai akun ssh, maka alamat (address) internet protocol kita akan tampil kumpulan instruksi numerik menyerupai yang telah di sebutkan diatas tadi. Sehingga sekalipun kita mengakses internet dari Indonesia, maka alamat IP yang berasal dari perangkat kita seolah-olah berasal dari luar negeri khususnya Singapore. Karena akun ssh yang kita buat tadi berasal dari server Singapore.
Apakah host dari akun ssh tadi sekalipun tidak di convert alamat IP-nya sama dengan IP yang sudah di convert? Jawabannya tentu tetap sama. Karena tujuan dari artikel ini bukan maksud untuk mengubah IP Addressnya melainkan mengubah username atau hostnya menjadi IP.
Lah kalau username tersebut setelah di convert menjadi IP, sedangkan alamat IPnya tidak berubah apa untungnya? Toh alamat IPnya sebelum dan sehabis di convert IPnya tetap sama, ini kan bikin ribet saja gan!
Ada dua alasan untuk menjawab pertanyaan diatas. Kedua balasan tersebut berdasarkan saya pribadi bersifat fivety-fivety (50:50). Maksudnya satu balasan bersifat sepele, sedangkan untuk satunya lagi ialah balasan yang agak tidak mengecewakan penting bagi kalian yang suka dengan internet gratisan. Bahkan di bilang sangat penting kondisi ketika ini.
Berikut kedua alasan tersebut kenapa kita harus mengubah (mengconvert) sebuah username/host ssh menjadi IP.
1). Agar tidak di ketahui oleh orang lain.
Kita semua pada tahu bahwa ketika ingin menciptakan sebuah akun ssh di situs-situs penyedia akun ssh yang bertebaran di Google, kita tidak sembarangan menentukan server untuk membuatnya. Karena masing-masing server yang telah disediakan oleh pihak penyedia akun ssh tersebut kualitasnya tidak sama antara server yang satu dengan yang lainnya.
Ada server yang fast konek ada juga yang slow konek. Ada yang speednya ngacir adapula yang speednya lemot menyerupai keong. Nah biasanya kita niscaya mencari atau menentukan server yang dianggap kualitasnya cantik yaitu fast konek dan speednya tinggi.
Lah biasanya ketika seorang gretongan sebelum menshare atau mempromosikan confignya ke orang lain dan kebetulan memakai server yang dianggap berkualitas, maka ia akan mengconvert username/host sshnya menjadi IP dulu.
Tujuannya tidak lain ialah biar server ssh yang dimasukkan kedalam config tadi tidak banyak di ketahui oleh orang lain buatnya di server nomor berapa? Sehingga pada ketika si pembuat config ingin menciptakan akun ssh lagi dengan server yang sama, maka stock masih tersedia untuk dirinya. [Ya iya dongggg, entar kalau hostnya memakai username/nama pengguna dari ssh tersebut, malah tertangkap berair buatnya di server nomor berapa?]
Namun trik diatas hanya berlaku untuk mengelabui para newbie saja, untuk para master, ah itu mah cemeng..!
2). Bisa Dijadikan Sebagai Squid Proxy.
Ini yang berdasarkan saya penting!
Mungkin bagi kalian yang masih newbie tidaklah begitu penting untuk mengubah username dari akun ssh itu menjadi sebuah IP. Padahal kalau kita mau, username akun ssh tersebut dapat kita manfaatkan sebagai squid proxy. Dengan catatan, kita harus mengubahnya terlebih dahulu ke alamat yang berbentuk IP.
Dengan memanfaatkan username yang di convert tadi, maka kita tidak harus repot-repot mencari squid proxy yang work dengan payload dan akun ssh yang kita miliki.
Dan kebetulan hingga ketika artikel ini di tulis, lebih banyak didominasi payload yang di gunakan oleh para sobat gretongan hanya dapat work memakai squid proxy. Sedangkan memakai remote proxy bawaan operator kemungkinan besar tidaklah work.
Namun tidak semua penyedia akun ssh gratisan yang dapat pribadi work memakai IP tersebut. Dari sekian banyaknya situs penyedia akun ssh yang bertebaran di Google, paling hanya 3-4 situs yang IP-nya dapat di gunakan pribadi sebagai squid proxy.
( "Mungkin di lain kesempatan saya akan membahasnya bagaimana caranya biar IP dari akun ssh yang tersebut dapat di gunakan sebagai remote proxy. Untuk ketika ini kita fokus pada artikel yang kalian baca ini dulu, sebab bagaimanapun juga sebelum pribadi menyebabkan username ssh yang kita miliki menjadi sebuah squid proxy, kita harus mengconvertnya terlebih dahulu menjadi sebuah IP".)
Berikut Cara Convert Akun SSH menjadi IP
Jika di antara kalian kebetulan menciptakan akun sshnya di beberapa situs menyerupai dropbear.com, skyssh.com, bestvpnssh.com, flyssh.com, dan mytunneling.com, maka kalian tidak harus mengconvertnya menjadi IP. Karena akun ssh yang berhasil di buat dari situs-situs tersebut nomor IPnya sudah dicantumkan disana.
Lalu bagaimana kalau kalian mempunyai akun ssh yang kebetulan tidak menciptakan di situs-situs yang telah saya sebutkan diatas tersebut?
Caranya sangat praktis gan!
1). Pertama kalian tinggal klik →→ DISINI GAN
2). Setelah terbuka situsnya silahkan copy username akun ssh yang kalian miliki yang ingin di convert.
3). Selanjutnya tinggal pastekan username akun ssh yang kalian copy tadi di form yang telah di sediakan.
4). Lalu kalau sudah di pastekan, maka tinggal klik "Convert". Dan tunggu beberapa detik hingga proses username yang kalian convert itu berhasil di buat.
Jika proses peng-convert-an berhasil di buat, maka akhirnya akan menyerupai gambar di bawah ini.
Contoh diatas saya memakai akun ssh yang saya buat di fastssh.com yang mempunyai username : x-sgdo1.serverip.co.
Catatan:
Hampir di setiap situs penyedia akun ssh gratisan sudah menyediakan sajian atau tool yang berfungsi untuk mengconvert sebuah username menjadi sebuah IP.
0 Response to "Cara Mengubah Nama Akun Ssh Menjadi Ip"
Post a Comment